Jumat, 18 November 2016

Bagaimana Aku Bertaubat ?

(Izzahmuslim.com) – Saudaraku tercinta! Saya merasa anda ingin berkata,

Aku ingin kembali kepada Rabbku; Aku ingin bertaubat; Aku menyadari bahwa kebagiaan tidak terdapat pada mengikuti hawa nafsuku atau melakukan perbuatan dosa.
Selain itu, saya kira mungkin anda tidak mengetahui jalan untuk bertaubat, atau bagaimana memulainya.

Biarkan saya mengatakan kepada anda, bahwa ketika Allah menghendaki kebaikan kepada salah seoranghamba-Nya, Dia akan memudahkan jalan bagi hambauntuk membantunya meraihnya.
Sumber : https://pixabay.com/en/sunrise-space-outer-globe-world-1756274
Berikut ini ada beberapa
hal yang dapat membantu anda untuk bertaubat:

Ikhlas dalam niat dan bersungguh-sungguh dalam taubatmu, karena Allah akan menolongmu dan menjauhkanmu dari rintangan-rintangan yang akan
menghambatmu dalam melakukan taubat.

Allah berfirman :
“Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya
kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu
termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (QS Yusuf : 24)

Bertanggung jawab terhadap apa yang anda lakukanmenunjukkan penyesalan dan mendorong anda untuk melakukan amal kebaikan, menolongmu menahan diri dari keburukan dan menolongmu untuk memperbaiki apa yang telah berlalu.

Mengingatkan diri, menasihati jiwa, takutilah ia dengan adzab dan katakan kepadanya: “Bertaubatlah sebelum engkau mati, karena kematian datang dengan tiba-tiba,” ingatkanlah dirimu dengan kematian kerabatmu, dan ingatlah bahwa kematian akan mendatangimu tidak perduli apapun yang anda lakukan. Kubur akan menjadi tempat tinggalmu, tanah akan menjadi kasurmu, dan cacing-cacing akan menjadi temanmu.
Tidakkah anda takut malaikat maut akan datang kepada anda ketika anda sedang melakukan perbuatan
dosa? Apakah penyesalan akan membawa kebaikan bagimu? Apakah tangisan dan kesedihan akan membawa manfaat?

Jauhkanlah dirimu dari tempat-tempat maksiat, menjauhkan diri dari tempat-tempat di mana anda sebelumnya melakukan dosa membantu anda untuk bertaubat.

Menjauhlah dari kawan-kawan yang buruk, kaena anda akan terpengaruh oleh kebiasaan mereka, dan ketauhilah bahwa mereka tidak akan meninggalkanmu sendirian, karena syaithan akan mengejar mereka,
membimbing mereka dan mendorong melakukan  kejahatan. Gantilah nomor telepon anda, alamat anda jika memungkinkan, dan jalan yang biasa anda gunakan.

Ingatlah akibat buruk dari perbuatan dosa, karena ini
akan membantu anda sungguh-sungguh terhindar dari dosa sejak awal, dan kemudian bertaubat dari padanya.

Tunjukkanlah diri anda kepada surga, dengan cara mengingat akan keagungan surga dan apa yang Allah   sediakan di dalamnya bagi orang-orang shalih yang bertakwa; ingatkan diri anda akan neraka dan apa yang
Allah siapkan di dalamnya bagi orang-orang yang durhaka kepada-Nya.

Sibukkan diri anda dengan apa-apa yang bermanfaat bagi anda dan hindarilah duduk santai, karena jika anda tidak menyibukkan diri anda dengan apa yang berharga, akan menyebabkan anda disibukkan untuk melakukan perkara yang buruk. Bahkan, kesenggangan
akan membawa anda untuk mencari teman, meskipun itu teman yang buruk.

Lawanlah hawa nafsumu, karena hawa nafsu adalah sesuatu yang paling berbahaya, dan itulah sebabnya

Allah berfirman:
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,.”
(QS Al-Furqan : 43)

Sumber : Jalan Menuju Taubat
Alih Bahasa : Ummu Abdillah al-Buthoniyyah

Read more

Agama Bukan Pakai Logika, Tapi Sami'na wa Atho'na

(Izzahmuslim.com) – Agama bukanlah dijalankan dengan logika, tapi agama semesti dibangun diatas dalil. Dalam meyakini suatu akidah dalam Islam mesti dengan dalil. Dalam menetapkan suatu amalan dan hukum pun dengan dalil.
Sumber : https://pixabay.com/en/camel-oman-egypt-morocco-wallpaper-163703
Kalau seandainya agama diamalkan dengan logika, maka tentu bagian bawah sepatu (khuf) lebih pantas diusap daripada bagian atasnya. Namun ternyata praktek yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang diusap adalah bagian atasnya. Kalau logika bertentangan dengan dalil, maka dalil tetap harus dimenangkan atau didahulukan.

Dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

لَوْ كَانَ الدِّينُ بِالرَّأْىِ لَكَانَ أَسْفَلُ الْخُفِّ أَوْلَى بِالْمَسْحِ مِنْ أَعْلاَهُ وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَمْسَحُ عَلَى ظَاهِرِ خُفَّيْهِ

“Seandainya agama dengan logika, maka tentu bagian bawah khuf (sepatu) lebih pantas untuk diusap daripada atasnya. Sungguh aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap bagian atas khufnya (sepatunya).” (HR. Abu Daud no. 162. Ibnu Hajar mengatakan dalam Bulughul Marom bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini)

Kata Ash-Shon’ani rahimahullah, “Tentu saja secara logika yang lebih pantas diusap adalah bagian bawah sepatu daripada atasnya karena bagian bawahlah yang langsung bersentuhan dengan tanah.” Namun kenyataan yang dipraktekkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah demikian.
Lihat Subulus-Salam, 1: 239.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata, “Agama bukanlah dengan logika. Agama bukan didasari pertama kali dengan logika. Bahkan sebenarnya dalil yang mantap dibangun di atas otak yang cemerlang. Jika tidak, maka perlu dipahami bahwa dalil shahih sama sekali tidak bertentangan dengan logika yang smart (cemerlang). Karena dalam Al Qur’an pun disebutkan,

أَفَلَا تَعْقِلُونَ
“Tidakkah kalian mau menggunakan akal kalian.” (QS. Al Baqarah 2 : 44)

Yang menyelisihi tuntunan syari’at, itulah yang menyelisihi logika yang sehat. Makanya sampai ‘Ali mengatakan, seandainya agama dibangun diatas logika, maka tentu bagian bawah sepatu lebih pantas diusap. Namun agama tidak dibangun diatas logika-logikaan. Oleh karenanya, siapa saja yang membangun agamanya diatas logika piciknya, pasti akan membuat kerusakan daripada mendatangkan kebaikan. Mereka belum tahu bahwa akhirnya hanya kerusakan yang timbul.”
(Fathu Dzil-Jalali wal-Ikram, 1: 370)

Syaikh Sholeh bin Fauzan bin ‘Abdillah Al-Fauzan hafizhohullah berkata, “Hadits ‘Ali dapat diambil kesimpulan bahwa agama bukanlah berdasarkan logika. Namun agama itu berdasarkan dalil. Sungguh Allah sangat bijak dalam menetapkan hukum dan tidaklah Dia mensyari’atkan kecuali ada hikmah di dalamnya.”
(Tashilul Ilmam, 1: 170)

Syaikh Sholeh bin ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad Alu Syaikh hafizhohullah berkata, “Hendaklah setiap Muslim tunduk pada hadits yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Janganlah sampai seseorang mempertentangkan dalil dengan logika. Jika logika saja yang dipakai, maka tidak bisa jadi dalil. Ijtihad dengan logika adalah hasil kesimpulan dari memahami dalil Al-Qur’an dan hadits.”
(Syarh Kitab Ath-Thoharoh min Bulughil Marom, hal. 249).

Oleh: Zhafira Ali

[TMJ/Mutiara Nasehat]
Read more

Rabu, 16 November 2016

Pembagian Hati Manusia Menurut Para Sahabat

(Izzahmuslim.com) – Para sahabat radiallahuanhum membagi hati menjadi empat macam. Hudzaiafah bin Al-Yaman, berkata : “Hati ada empat macam. Pertama, hati yang bersih, didalamnya terdapat lampu yang bersinar terang. Itulah hati-hati orang mukmin. Kedua hati yang tertutup. Itulah hati orang –orang kafir. Ketiga, hati yang terbalik. Itulah hati orang-orang munafik. Ia mengetahui lalu mengingkari, ia melihat lalu buta. Keempat, hati yang mengandung dua sisi, sisi iman dan sisi kemunafikan. Itulah hati orang yang bisa mengalahkan salah satu dari keduanya.”
Sumber : https://pixabay.com/daisy-heart-flowers-flower-heart-712898
Hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari peribadatan kepada selain Allah. Didalamnya terdapat lampu yang bersinar terang, yaitu lampu iman. Kebersihan hati mengisyaratkan bahwa ia selamat dari kesamaran perkara batil dan syahwat yang sesat. Lampu menyebabkan hatinya memperolah sinar terang dengan cahaya ilmu dan iman.

Hati yang tertutup ialah hati yang masuk dalam tutup dan tabirnya. Karena itu, ia tidak bisa ditembus oleh cahaya ilmu dan iman. Hal ini sebagaimana firman Allah Azza wa jalla tatkala menceritakan kaum Yahudi :

وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ ۚ بَل لَّعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلًا مَّا يُؤْمِنُون
 Q.S Al-Baqarah : 88)

Artinya : Dan mereka berkata, ‘Hati kami tertutup’.....
Hati yang terbalik sebagaimana tertuang dalam firman Allah Ta’ala :

فَمَا لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ وَاللَّهُ أَرْكَسَهُم بِمَا كَسَبُو
(Q.S An-Nisa' :88)

Artinya : Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri?..."

Maksudnya, Allah telah membalikkan dan mengembalikkan mereka dalam kebatilan karena usaha dan amal perbuatan mereka sendiri. Hati inilah yang paling buruk.

Hati yang sakit, ialah hati yang mengandung dua materi, yang tidak dihuni iman dan diterangi cahaya-Nya. Ia tidak fokus pada kebenaran yang diturunkan Allah melalui rasul-Nya, shallahu alaihi wassalam.

Di dalamnya terdapat materi iman dan lawan dari iman. Ada kalanya ia lebih dekat pada keimanan, namun ada kalanya ia lebih dekat pada kekefuruan. Ketetapan bahwa hati ialah hati yang bersih atau tertutup, bergantung pada materi yang menang.

Wallahu A’lam.
Read more

Jumat, 07 Oktober 2016

Pembagian Tauhid Didalam Al-Qur’an

(Izzahmuslim.com) – Tauhid secara bahasa merupakan mashdar (kata benda dari kata kerja, ed) dari kata wahhada. Jika dikatakan wahhada syai’a artinya menjadikan sesuatu itu satu. Sedangkan menurut syariat berarti mengesakan Allah dalam sesuatu yang merupakan kekhususan bagi-Nya berupa rububiyah, uluhiyah, dan asma’ wa shifat (Al-Qaulul Mufiiid Syarh Kitabi At-Tauhid  I/7).
Sumber : https://pixabay.com/en/sun-sunset-sky-cloud-red-1580522
Kata tauhid sendiri merupakan kata yang terdapat dalam hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana dalam hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu, “Engkau akan mendatangi kaum ahli kitab, maka jadikanlah materi dakwah yang kamu sampaikan pertama kali adalah agar mereka mentauhidkan Allah”. Demikan juga dalam perkataan sahabat Nabi, “Rasulullah bertahlil dengan tauhid”. Dalam ucapan beliau labbaika Allahumma labbaika, labbaika laa syariika laka labbaika, ucapan talbiyah yang diucapkan ketika memulai ibadah haji. Dengan demikian kata tauhid adalah kata syar’i dan terdapat dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (Syarh Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyah li Syaikh Shalih Alu Syaikh 63).

Pembagian Tauhid dalam Al Qur’an

Pembagian yang populer di kalangan ulama adalah pembagian tauhid menjadi tiga yaitu tauhid rububiyah, uluhiyah, dan asma’ wa shifat. Pembagian ini terkumpul dalam firman Allah dalam Al-Qur’an:

رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيّاً
“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (QS. Maryam 19 : 65)

Perhatikan ayat di atas:

(1). Dalam firman-Nya (رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ) (Rabb (yang menguasai) langit dan bumi) merupakan penetapan tauhid rububiyah.

(2). Dalam firman-Nya (فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ) (maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya) merupakan penetapan tauhid uluhiyah.

(3). Dan dalam firman-Nya (هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيّاً) (Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia?) merupakan penetapan tauhid asma’ wa shifat.

Berikut penjelasan ringkas tentang tiga jenis tauhid tersebut:

Tauhid rububiyah. Maknanya adalah mengesakan Allah dalam hal penciptaan, kepemilikan, dan pengurusan. Di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah:

أَلاَلَهُ الْخَلْقُ وَاْلأَمْرُ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah” (QS. Al- A’raf 7 : 54)

Tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah. Disebut tauhid uluhiyah karena penisbatanya kepada Allah dan disebut tauhid ibadah karena penisbatannya kepada makhluk (hamba). Adapun maksudnya ialah pengesaan Allah dalam ibadah, yakni bahwasanya hanya Allah satu-satunya yang berhak diibadahi. Allah Ta’ala berfirman:

ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَايَدْعُونَ مِن دُونِهِ الْبَاطِلُ
”Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya yang mereka seru selain Allah adalah batil” (QS. Luqman 31 : 30)

Tauhid asma’ wa shifat. Maksudnya adalah pengesaan Allah ‘Azza wa Jalla dengan nama-nama dan sifat-sifat yang menjadi milik-Nya. Tauhid ini mencakup dua hal yaitu penetapan dan penafian. Artinya kita harus menetapkan seluruh nama dan sifat bagi Allah sebgaimana yang Dia tetapkan bagi diri-Nya dalam kitab-Nya atau sunnah nabi-Nya, dan tidak menjadikan sesuatu yang semisal dengan Allah dalam nama dan sifat-Nya. Dalam menetapkan sifat bagi Allah tidak boleh melakukan ta’thil, tahrif, tamtsil, maupun takyif. Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
”Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuura: 11) (Lihat Al-Qaulul Mufiiid  I/7-10).

Sebagian ulama membagi tauhid menjadi dua saja yaitu tauhid dalam ma’rifat wal itsbat (pengenalan dan penetapan) dan tauhid fii thalab wal qasd (tauhid dalam tujuan ibadah). Jika dengan pembagian seperti ini maka tauhid rububiyah dan tauhid asma’ wa shifat termasuk golongan yang pertama sedangkan tauhid uluhiyah adalah golongan yang kedua (Lihat Fathul Majid 18).

Pembagian tauhid dengan pembagian seperti di atas merupakan hasil penelitian para ulama terhadap seluruh dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sehingga pembagian tersebut bukan termasuk bid’ah karena memiliki landasan dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Kaitan Antara Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah

Antara tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Tauhid rububiyah mengkonsekuensikan tauhid uluhiyah. Maksudnya pengakuan seseorang terhadap tauhid rububiyah mengharuskan pengakuannya terhadap tauhid uluhiyah.

Barangsiapa yang telah mengetahui bahwa Allah adalah Tuhannya yang menciptakannya dan mengatur segala urusannya, maka dia harus beribadah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Sedangkan tauhid uluhiyah terkandung di dalamnya tauhid rububiyah. Maksudnya, tauhid rububiyah termasuk bagian dari tauhid uluhiyah. Barangsiapa yang beribadah kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya, pasti dia meyakini bahwa Allahlah Tuhannya dan penciptanya. Hal ini sebagaimana perkatan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam:

قَالَ أَفَرَءَيْتُم مَّاكُنتُمْ تَعْبُدُونَ {75} أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُمُ اْلأَقْدَمُونَ {76} فَإِنَّهُمْ عَدُوٌّ لِّي إِلاَّرَبَّ الْعَالَمِينَ {77} الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ {78} وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ {79} وَإِذَامَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ {80} وَالَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحْيِينِ {81} وَالَّذِي أَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ {82}
“Ibrahim berkata: “Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah (75), kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu? (76), karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam (77), (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang memberi petunjuk kepadaku (78), dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku (79), dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkanku (80), dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali) (81), dan Yang amat aku inginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat (82)” (QS. Asy- Syu’araa’: 75-82).

Tauhid rububiyah dan uluhiyah terkadang disebutkan bersamaan, maka ketika itu maknanya berbeda, karena pada asalnya ketika ada dua kalimat yang disebutkan secara bersamaan dengan kata sambung menunjukkan dua hal yang berbeda. Hal ini sebagaimana dalam firman Allah:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ {1} مَلِكِ النَّاسِ {2} إِلَهِ النَّاسِ {3}
“Katakanlah;” Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia (1). Raja manusia (2). Sesembahan manusia (3)” (QS. An-Naas: 1-3).

Makna Rabb dalam ayat ini adalah raja yang mengatur manusia, sedangkan makna Ilaah adalah sesembahan satu-satunya yang berhak untuk disembah.

Terkadang tauhid uluhiyah atau rububiyah disebut sendiri tanpa bergandengan. Maka ketika disebutkan salah satunya mencakup makna keduanya. Contohnya pada ucapan malaikat maut kepada mayit di kubur: “Siapa Rabbmu?”, yang maknanya adalah: “Siapakah penciptamu dan sesembahanmu?” Hal ini juga sebagaimanan firman Allah:

الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِم بِغَيْرِ حَقٍّ إِلآَّ أَن يَقُولُوا رَبُّنَا اللهُ
“(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: ”Tuhan (Rabb) kami hanyalah Allah” (QS. Al-Hajj: 40).

قُلْ أَغَيْرَ اللهِ أَبْغِي رَبًّا
“Katakanlah:”Apakah aku akan mencari Rabb selain Allah” (QS. Al-An’am: 164).

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqamah” (Fushshilat: 30). Penyebutan rububiyah dalam ayat-ayat di atas mengandung makna uluhiyah  (Lihat Al Irsyad ilaa Shahihil I’tiqad 27-28).
Isi Al-Qur’an Semuanya Tentang Tauhid

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa isi Al-Qur’an semuanya adalah tentang tauhid. Maksudnya karena isi Al-Qur’an menjelaskan hal-hal berikut:

Berita tentang Allah, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, perbuatan-Nya, dan perkataan-Nya. Ini adalah termasuk tauhidul ‘ilmi al khabari (termasuk di dalamnya tauhid rububiyah dan asma’ wa shifat).
Seruan untuk untuk beribadah hanya kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya. Ini adalah tauhidul iraadi at thalabi (tauhid uluhiyah).
Berisi perintah dan larangan serta keharusan untuk taat dan menjauhi larangan. Hal-hal tersebut merupakan huquuqut tauhid wa mukammilatuhu (hak-hak tauhid dan penyempurna tauhid).
Berita tentang kemuliaan orang yang bertauhid, tentang balasan kemuliaan di dunia dan balasan kemuliaan di akhirat. Ini termasuk jazaa’ut tauhid (balasan bagi ahli tauhid).
Berita tentang orang-orang musyrik, tentang balasan berupa siksa di dunia dan balasan azab di akhirat. Ini termasuk balasan bagi yang menyelisihi hukum tauhid.

Dengan demikian, Al-Qur’an seluruhnya berisi tentang tauhid, hak-haknya dan balasannya. Selain itu juga berisi tentang kebalikan dari tauhid yaitu syirik, tentang orang-orang musyrik, dan balasan bagi mereka (Lihat Fathul Majid 19).

Demikianlah sedikit pembahasan tentang pembagian tauhid yang ada didalam Al-Qur’an. Semoga Allah Ta’ala senantiasa meneguhkan kita di atas jalan tauhid untuk mempelajarinya, mengamalkannya, dan mendakwahkannya. Aamiin.. [AH/muslimah]
Read more

Selasa, 04 Oktober 2016

Olahraga ini Karena Mudah Dalam Membentuk Otot Lengan

(Izzahmuslim.com) – Lengan memang area yang paling terlihat ketika kita mencoba membentuk tubuh ideal. Memiliki lengan yang berotot tentu adalah mimpi pria pada umumnya. Apakah hal ini menjadi mimpi bagi kamu juga, Mas Brow?

Believe it or not, sebenarnya kamu bisa membuat lengan lebih berotot tanpa harus ke gym center atau membeli alat-alat yang menguras kocek.

Dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti barbel saja kamu bisa membuat lengan kamu lebih berotot. Berikut ini adalah cara mudah membentuk otot lengan yang telah dirangkum khusus untuk kamu. Check it out!

Push up. Cara ini sering kamu dengar pastinya. Push-up sangat ampuh untuk membentuk lengan kamu. Lakukan push up dengan beberapa variasi, misalnya posisi tangan lebih lebar dari bahu, posisi tangan selebar bahu, atau posisi kedua tangan saling berdekatan. Lakukan push up rutin minimal sehari sekali. Minimal lakukan push up 50 kali dalam sehari.

Sumber : https://pixabay.com/en/burpee-push-up-plank-start-position-1203906

Angkat barbel atau dumbbell. Berdiri tegap dan pegang barbel di samping tubuh kamu dengan telapak tangan menghadap ke depan. Lalu, angkat barbel secara perlahan. Pastikan siku tangan tetap berada di samping tubuh saat kamu mengangkat barbel. Lakukan latihan ini 3 kali dalam seminggu.

Membentuk lengan yang berotot tidak sesulit yang kamu bayangkan. Jika kamu giat berlatih dan memenuhi asupan nutrisi yang cukup, kamu pasti mampu mewujudkan mimpi kamu tersebut. Ingat pepatah no pain no gain?

Masih banyak olahraga lainnya yang dapat membantu kamu membentuk otot lengan sesuai yang kamu inginkan. Yang terpenting, pilihlah olahraga yang kamu sukai karena faktor utama untuk melakukan sesuatu adalah dengan menyukainya terlebih dahulu. Dengan demikian, kamu tentu akan giat dalam berlatih.

Lakukanlah olahraga dengan rutin agar tubuh kita menjadi lebih sehat dan kuat. Sebab, Allah SWT menyukai hamba-Nya yang secara fisik kuat, dan imannya juga kuat.

عَنْ أَبى هُرَيْرةَ رَضِىَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْل الله صلى الله عليه وسلَّم: المُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ اْلمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِى كلِّ خَيْرٌ. اِحْرِصْ عَلَى مَايَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْحَزْ، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرَ اللهُ، وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

(رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah, namun pada masing-masingnya terdapat kebaikan. Bersemangatlah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Apabila sesuatu menimpamu janganlah berkata, ‘Seandainya dahulu aku berbuat demikian niscaya akan begini dan begitu.’ Akan tetapi katakanlah, ‘Itulah ketetapan Allah dan terserah Allah apa yang dia inginkan maka tentu Dia kerjakan.’ Dikarenakan ucapan ‘seandainya’ itu akan membuka celah perbuatan syaitan”. (HR. Muslim no. 2664. Lihat Syarh Nawawi, jilid 8 hal. 260).

Read more

Manfaat & Khasiat Madu Untuk Kesehatan Tubuh

(Izzahmuslim.com) – Selama ribuan tahun, madu telah digunakan dalam berbagai pengobatan. Sudah sejak lama pula, madu digunakan sebagai pengobatan dan kecantikan. Madu memang mempunyai jutaan khasiat yang menakjubkan untuk kesehatan. Kitab Suci Al-Qur’an dari sejak 1.400 tahun lalu juga sudah menyatakan:

“Dan Tuhanmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia (peternakan lebah). Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”. (QS. An-Nahl 16 : 68-69)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,” Hendaklah kalian menggunakan dua obat yaitu madu dan Al-Qur’an”. (Lihat Sunan Ibnu Majah, j.II, h.1142, hadist no.3452, bab Madu)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika ada kebaikan pada penyembuhan kalian, maka itu ada pada hijamah atau minum madu atau sengatan api. Tetapi aku tidak menyukai dengan cara kay (sundut dengan besi panas)”. (HR. Bukhari dan Muslim. Lihat Silsilah al-Ahadits Ash-Shahihah, hadits no. 245)
Sumber : https://pixabay.com/en/honey-sweet-syrup-organic-golden-1006972
Sebelum antibiotik ditemukan di tahun 1930-an, madu masih digunakan dalam perawatan berbagai penyakit. Dengan beralihnya manusia ke pengobatan modern, madu kian tersisih perannya. Sedangkan pada saat belakangan ini ketika banyak bakteri menjadi resisten terhadap obat-obatan, banyak orang “kembali ke alam” atau back to naature dengan memanfaatkan madu dalam pengobatan.

Lalu apa saja manfaat dan khasiat madu untuk kesehatan, berikut ini salah satunya

Obat Luka dan Borok

Madu selama berabad-abad telah digunakan untuk perawatan luka dan borok. Madu berisi glukosa dan enzim yang disebut oksidase glukosa. Pada kondisi yang tepat, oksidase glukosa dapat memecah glukosa madu menjadi hidrogen peroksida, zat yang bersifat antiseptik kuat. Madu dalam kemasan tidak dapat melakukan reaksi ini. Untuk menjadi aktif dan mengurai glukosa madu, oksidase glukosa memerlukan lingkungan dengan pH 5,5-8,0 dan natrium. PH madu murni yang berkisar antara 3,2 dan 4,5 terlalu rendah untuk mengaktifkan enzim. Kulit dan cairan tubuh (misalnya darah) memiliki pH relatif tinggi dan mengandung natrium sehingga memberikan kondisi yang tepat untuk pembentukan hidrogen peroksida.

Merangsang Pertumbuhan Jaringan

Propolis, enzim, dan serbuk sari, vitamin dan mineral dalam madu dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru. Bila digunakan pada luka bakar, madu akan mempercepat penyembuhan dan mengurangi jumlah jaringan parut.

Menghaluskan Kulit

Asam glukonat dan asam organik ringan lainnya yang terdapat dalam madu dapat melonggarkan ikatan sel-sel kulit mati sehingga mempercepat regenerasi, mengurangi keriput dan garis penuaan, menyeimbangkan minyak, dan meningkatkan elastisitas kulit. Madu juga mengandung gula dan asam amino yang membantu mempertahankan kelembaban kulit.

Antioksidan Kuat

Madu memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi sehingga menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Bahkan, antioksidan yang disebut “pinocembrin” hanya ditemukan dalam madu. Hal ini membuat tubuh Anda lebih sehat, terhindar dari penyakit dan terlihat lebih awet muda.

Menurunkan Glukosa dan Kolesterol Darah

Meskipun lebih manis dari gula, madu memiliki indeks glikemik rendah karena diserap ke dalam aliran darah secara bertahap. Anda yang memiliki diabetes harus mengurangi makanan berindeks glisemik tinggi karena akan mendorong lonjakan glukosa darah.

Madu adalah alternatif pemanis yang paling aman dibandingkan gula atau gula sintetis. Beberapa penelitian bahkan menduga madu dapat menurunkan glukosa darah. Mineral dan vitamin alami dalam madu juga membantu menurunkan kadar LDL (kolesterol buruk) dalam tubuh.

Meringankan Penyakit Pernafasan

Madu sangat efektif untuk penyakit pernapasan. Sebuah studi di Bulgaria pada hampir 18.000 pasien menemukan bahwa madu membantu mengatasi bronkitis kronis, bronkitis asma, rinitis kronis, alergi dan sinusitis. Madu adalah obat yang efektif untuk pilek, flu, dan infeksi pernapasan.

Selain ketujuh manfaat di atas, madu secara keseluruhan sangat baik untuk Anda karena mengandung banyak sekali vitamin dan mineral (lihat tabel). Madu berwarna gelap mengandung jumlah nutrisi yang lebih tinggi daripada yang berwarna lebih terang. Sebaliknya, gula pasir tidak memiliki nutrisi atau antioksidan sama sekali. Jadi, mengganti gula dengan madu sebagai pemanis memiliki banyak keuntungan.

Madu Untuk Terapi

Bangsaa Mesir dikenal paling piawai meramu obat dari bahan-bahan alami. Madu termasuk dalam 500 resep obat dari 900 resep yang diketahui. Pengobatan modern yang mengacu pada terapi kuno penggunaan madu dari Mesir puas dengan hasilnya.

Madu Untuk Awet Muda

Mengapa Ibu Suri Kerajaan Inggris dan Ratu Elizabeth berumur panjang? Bisa diyakini, madu berperan besar dalam menjaga kesehatan sehingga membuat keduannya berumur panjang. Bagi keluarga Kerajaan inggris, sarapan madu adalah kebiasaan setiap hari mereka mengoleskan madu berkualitas tinggi pada roti. Manis alami madu digunakan di Inggris hingga pertengahan abad ke-17. Kebiasaan tersebut sempat berubah ketika gula yang dianggap lebih berkelas mulai di produksi. Namun setelah gula semakin meluas pemakaiannya tak lagi terbatas pada kalangan atas, keluarga kerajaan kembali mengkonsumsi madu. Itulah sebabnya kesehatan mereka terjaga dengan baik.

Madu Untuk Sumber Energi

Pada masa lalu, para atlet Romawi dan Yunani kuno meminum madu sebelum dan sesudah bertanding sebagai obat untuk stamina dan pemulih energi. Selama berabad-abad madu memang dikenal sebagai bahan bakar para olahragawan ini karena madu mengandung gula yang cepat diserap oleh sistem pencernaan jadi madu adalah sumber energi instan. Hingga kini, dalam dunia olahraga madu diberikan sebelum pertandingan dan sebagai pengganti karbohidrat yang digunakan pada saat latihan.
Read more

Dampak Buruk Jika Wanita Memakai KB

(Izzahmuslim.com) – Memakai pencegah kehamilan, atau yang biasa dikenal dengan istilah Keluarga Berencana (KB), ternyata menyimpan banyak efek buruk terhadap kesehatan pengguna, baik itu KB suntik maupun pil KB.

Seperti dilansir situs konsultasi kesehatan klikdokter, KB suntik ternyata membuat lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid (mens) sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali, perdarahan tidak menentu, suntikan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan secara teratur, tidak melindungi dari PMS.

Peningkatan berat badan, rambut rontok, tulang menjadi keropos, kelainan metabolisme lemak, ketidakteraturan menstruasi termasuk menometroragi (umumnya beberapa bulan pertama) dan amenorea (1 tahun pertama).
Sumber : https://pixabay.com/en/syringe-needle-disposable-syringe-1573024
Jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun.

Kontrasepsi suntikan KB 3 bulan mengandung long-actingprogestin, yaitu Norestiteron enantat (NETEN) dengan nama dagang depomedroksi progesterone acetat (DPMA), 150 mg yang diberikan setiap 3 bulan. Hormonal ini akan berfungsi sebagai alat pencegah kehamilan dengan cara kerja mempengaruhi sistim hormon di dalam tubuh.

Salah satu efek samping dari hormon tersebut adalah perdarahan yang tidak teratur, mulai dari perdarahan bercak atau flek hingga perdarahan yang berkepanjangan. Bahkan, 70 persen pengguna KB suntik bisa tidak mens.

Setiap individu memiliki respon yang berbeda-beda dalam penerimaan hormon ini. Darah tersebut berasal dari peluruhan lapisan dinding rahim seperti darah haid yang mengalami ketidakteraturan akibat pengaruh hormon.

Fungsi KB suntik sama halnya Pil KB, yakni mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel telur. Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim.

Namun, tahukah Anda efek samping pil KB bagi penggunanya? Dilansir dari situs konsultasi kesehatan halodokter, berikut ini beberapa risiko efek samping yang dapat dipicu oleh penggunaan pil KB:

Mual, reaksi ini kemungkinan akan hilang dalam dua bulan. Cobalah untuk mengonsumsi bersama dengan makanan sebelum beralih ke metode kontrasepsi lain.

Sakit kepala dan rasa tidak nyaman pada payudara, efek ini biasanya akan terasa pada awal mengonsumsi pil KB. Jika efek tersebut tidak berkurang, pertimbangkan untuk berganti merek obat atau metode kontrasepsi dan konsultasikan dengan dokter.

Pendarahan secara tiba-tiba di luar masa haid, pengguna pil KB bisa saja mengalami pendarahan yang terjadi tanpa diduga, di luar masa haid. Mengonsumsi pil KB dengan waktu yang sama tiap hari kemungkinan bisa membantu meringankan. Namun jika Anda merasa khawatir atau tidak nyaman, konsultasikan dengan dokter.

Peningkatan berat badan, walau tergolong efek samping yang jarang, beberapa wanita mengalami kenaikan berat badan tubuh. Hal ini umumnya terjadi karena penumpukan cairan. Efek samping ini biasanya tidak berlangsung lama dan berat badan bisa kembali normal setelah beberapa waktu menggunakan pil KB.

Gairah seks yang menurun, jika mengalami hal ini, Anda bisa mencoba jenis pil KB yang berbeda. Sebagian wanita bisa terbantu jika menggunakan pil yang mengandung hormon androgen. Apabila hal tersebut tidak berhasil, ganti metode kontrasepsi Anda.

Perubahan suasana hati yang terjadi secara mendadak, jika tidak ada hal lain yang menyebabkan hal itu dan pil KB dirasa sebagai penyebab utama, Anda dapat beralih ke metode kontrasepsi nonhormonal.

Ketika baru mulai mengonsumsi obat, efek samping yang terjadi bisa mengganggu, tapi pada umumnya gejala efek samping akan berkurang seiring tubuh menyesuaikan diri dengan penggunaan obat. Namun jika Anda tidak tahan atau gejala tidak mereda, Anda dapat beralih ke merek atau metode kontrasepsi lain.

Dampak Lebih Serius, bagi sebagian besar wanita, pil KB aman untuk dikonsumsi dan hanya menimbulkan efek samping yang ringan.

Meski demikian, perlu diketahui bahwa alat kontrasepsi ini memiliki risiko lain yang tergolong tinggi, terutama bagi wanita dengan kondisi tertentu.

Kandungan hormon estrogen dalam pil KB dapat menyebabkan darah lebih mudah menggumpal. Jika sampai terbentuk gumpalan darah beku, maka dapat menyebabkan trombosis vena pada kaki, gumpalan darah beku pada paru-paru atau memicu serangan jantung atau stroke.

Risiko ini memang tergolong sangat jarang dialami, namun konsultasikan kembali dengan dokter jika Anda memiliki faktor risiko yang membuat Anda lebih rentan.

Sementara itu, penelitian mengenai kaitan efek samping pil KB dengan kanker payudara masih terus dilakukan. Ada yang menyebutkan pengguna alat kontrasepsi hormonal, termasuk pil, memiliki kemungkinan sedikit lebih tinggi untuk terdiagnosis kanker payudara.

Namun dengan berhenti mengonsumsi pil KB selama 10 tahun, dilansir bidanku.com, risiko terkena kanker payudara akan kembali menurun seperti mereka yang tidak pernah mengonsumsi pil KB. Sementara untuk risiko kanker serviks dan sejenis kanker hati, belum terbukti sepenuhnya terkait dengan penggunaan pil KB.

Untuk itu, penting untuk mengetahui tentang adanya beberapa kondisi yang dapat terjadi akibat efek samping pil KB yang serius, antara lain:

    Nyeri di bagian dada.
    Sakit perut.
    Gangguan pandangan, misalnya pandangan kabur atau samar.
    Sakit kepala yang tidak tertahankan.
    Bengkak atau nyeri pada kaki dan paha.

Jika Anda mengalami gejala seperti di atas, segera temui dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Gejala tersebut bisa merupakan indikasi penyakit berbahaya, seperti gangguan pada organ hati, empedu, hati, pembekuan darah, stroke, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung.

Perlu Diperhatikan, metode kontrasepsi pil ini terbilang praktis karena dapat dibeli secara bebas. Namun, sebelum memutuskan menggunakannya, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli medis atau dokter.

Bagi wanita dengan dua atau lebih ciri-ciri berikut sebaiknya menghindari konsumsi pil KB:

Berusia lebih dari 35 tahun, berat badan berlebih atau obesitas dengan indeks massa tubuh atau body mass index 35 atau lebih. Perokok atau baru saja berhenti merokok selama satu tahun. Memiliki saudara dekat yang memiliki riwayat gumpalan darah beku pada usia kurang dari 45 tahun.

Tidak mampu bergerak untuk periode yang panjang, misalnya karena menggunakan kursi roda atau kaki yang harus menggunakan gips. Jika Anda hanya mengalami satu dari faktor-faktor yang disebutkan di atas, Anda bisa mengonsumsi pil KB, tapi secara berhati-hati.

Kenali efek samping yang telah disebutkan di atas dan konsultasikan dahulu pada dokter sebelum mulai mengonsumsi pil KB.

Anda juga sebaiknya menghindari pil KB jika:

Memiliki riwayat penggumpalan darah.
Menderita serangan migrain yang parah
Memiliki gangguan empedu atau hati.
Memiliki kelainan jantung atau sakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi.
Mengidap diabetes dengan komplikasi atau terserang diabetes lebih dari 20 tahun.
Mengidap kanker payudara.

Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan kontrasepsi paling sesuai berdasarkan riwayat kesehatan Anda dan pasangan, guna menekan efek samping dan risiko.
Read more

Selasa, 27 September 2016

Kisah Wanita Mempersembahkan Suami dan Anaknya Menjadi Syuhada

(Izzahmuslim.com) – Abu Qudamah al-Syami adalah seorang laki-laki yg Allah tanamkan kecintaan kepada jihad di jalan-Nya. Beberapa peperangan melawan Romawi telah ia ikuti. Keberanian dan kemahirannya dalam berperang tidaklah diragukan lagi.

Pada suatu hari Abu Qudamah duduk di masjid Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menceritakan sebagian kisah perangnya. Orang-orang yg duduk di majelisnya memintanya untuk menceritakan kisah paling menakjubkan yg pernah ia jumpai di medan jihad. Kemudian mulailah ia menceritakan kisah paling menyentuh dan menakjubkan yg pernah ia temui.
Sumber : https://stocksnap.io/photo/5K5OI525IS

Pada suatu hari saat ia berangkat berjihad menghadapi tentara Romawi, ia melewati kota Raqqah di pinggiran sungai Farrat. Tujuannya ke sana untuk membeli beberapa ekor unta untuk berjihad.

Saat berada di Raqqah, ada seorang wanita mendatanginya. Wanita tadi mengabarkan, ia ingin bershadaqah dengan rambutnya untuk jihad fi sabilillah. Ia telah memotong rambutnya yg panjang, lalu ia keraskan dengan lumpur. Ia meminta Abu Qudamah untuk menerima rambutnya tersebut untuk digunakan sebagai cemeti dan tali kendali kuda para mujahid.

Wanita tadi memberitahukan, suaminya telah berjihad dan menemui kesyahidan. Anak nya juga demikian, mereka berjihad dan telah menemui kesyahidan. Tidak tersisa dari anak laki-laki nya kecuali seorang remaja yg baru berumur 15 tahun. Walau umurnya masih kecil tapi ia rajin puasa dan shalat malam, hafal Al-Qur'an, ahli berkuda dan pandai berperang. Anak tersebut adalah remaja paling tampan dan paling shalih di antara anak remaja seumurannya.

Abu Qudamah menunggu kedatangan remaja tadi cukup lama, namun tak kunjung tiba. Lalu ia dan pasukannya meninggalkan kota Raqqah untuk berjihad melawan pasukan Romawi. Perjalanan tersebut memakan waktu berhari-hari. Di tengah perjalanan tersebut, pasukan bertemu dengan remaja yg diceritakan wanita tadi. Remaja mujahid tersebut berada di atas kudanya. Ia berbincang dengan Abu Qudamah. Mengenalkan diri, ia anak wanita yg telah ditemuinya. Ayah dan saudara-saudara nya telah lebih dulu berjumpa dengan Allah sebagai syuhada'. Ia sangat ingin mendapatkan kesyahidan sebagaimana mereka.

Sebenarnya Abu Qudamah ingin menolak anak tersebut karena usianya yg masih belia. Ia khawatir akan keselamatannya. Tapi anak tadi terus mendesak agar bisa ikut berjihad dengannya. Ia mengaku memahami trik perang Romawi dan pandai memanah, hafal Al-Qur'an, memahami sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Ia menyampaikan ingin menjadi seorang syahid putra dari bapak yg syahid (Syahid bin Syahid).

Sang remaja mengabarkan kepada Abu Qudamah bahwa ibunya menitipkan dirinya kepadanya. Sang bunda memintanya agar bersungguh-sungguh mencari kesyahidan. Tidak boleh lari menghindar dari orang kafir dan kabur dari medan perang. Hendaknya ia menghibahkan dirinya kepada Allah dan memohon kepada-Nya supaya bisa berdampingan dengan ayahnya, saudara-saudara dan pamannya.
Abu Qudamah terenyuh dengan apa yang didengarnya. Ia meminta kepada sang anak untuk selalu bersamanya. Posisi pasukan mujahidin sudah mendekati pasukan Romawi saat matahari tenggelam. Saat itu pasukan mujahidin sedang berpuasa. Maka anak remaja yg pandai berkuda itu memasakkan makanan berbuka untuk mereka.

Setelah semua usai maka anak remaja tadi tidur sangat nyenyak. Abu Qudamah memandanginya. Tiba-tiba anak tersebut tertawa di tengah tidurnya. Abu Qudamah pun memanggil sehabat nya untuk melihat anak yg tertidur sambil tertawa tadi karena terheran dengan pemandangan tersebut.

Saat anak remaja terbangun, Abu Qudamah dan para sahabatnya menanyakan perihal sebab tertawanya saat tidur. Ia memberitahu mereka, ia telah bermimpi dalam tidurnya sehingga membuatnya tertawa. Ia menceritakan, telah bermimpi berada di taman yang hijau. Di tengah²nya terdapat istana dari emas dan perak. Di dalam istana tersebut terdapat gadis-gadis cantik yg wajah mereka laksana bulan. Saat mereka melihatnya, mereka menghampirinya untuk menyambutnya.

Lalu ia mengulurkan tangannya kepada salah seorang dari mereka. Namun mereka berkata kepadanya, "Jangan terburu-buru. Sesungguhnya kamu itu suami bagi wanita yang diridhai, ia berada di dalam istana." Kemudian ia naik ke dalam istana, ia melihat gadis yg wajahnya laksana matahari. Kecantikannya membuat mata terbelalak dan kesemsem padanya. Gadis itu memberitahu, remaja itu untuk dirinya dan dirinya untuk remaja tersebut. Saat remaja tadi mengulurkan tangannya kepadanya, ia berkata padanya: "Jangan buru-buru. Waktu yang dijanjikan antara aku dan engkau adalah besok saat shalat Zuhur. Maka bergembiralah!"

Keesokan harinya, di pagi buta pasukan mujahidin bertemu dengan pasukan Romawi. Peperangan pun pecah. Romawi menggempur pasukan mujahidin. Remaja penunggang kuda bersama saudara nya dari kalangan mujahidin memberikan perlawanan yang tak kalah kuatnya. Khususnya remaja tersebut, ia berperang dengan penuh keberanian sampai berhasil membunuh cukup banyak dari pasukan lawan.

Peperangan berlangsung cukup lama. Jatuh korban dari dua pihak. Namun, peperangan berakhir dengan kemenangan kaum muslimin. Abu Qadamah mulai mencari keberadaan remaja penunggang kuda. Saat ditemukan ia dalam kondisi terluka. Darah mengucur dari badannya. Sementara debu menutupi tubuhnya. Saat menghampirinya, sang remaja menuturkan bahwa mimpinya benar-benar terbukti. Seorang bidadari yang ia lihat dalam mimpinya berdiri di sisi kepalanya menunggu ruhnya keluar.

Remaja tersebut meminta Abu Qudamah agar membawa bajunya yg berlumuran darah kepada ibunya. Supaya beliau tahu bahwa anaknya tidak menyia²kan wasiatnya. Lalu ia mengucapkan dua kalimat syahadat dan ruhnya keluar. Ia berjumpa dengan Allah sebagai syahid. Para mujahidin mengafaninya dengan bajunya, lalu menguburkannya di tempatnya.

Abu Qudamah kembali ke Raqqah. Ia lewat di depan rumah wanita, ibu remaja syahid. Ia berjumpa dengan adik wanitanya yg berdiri di depan pintu rumahnya menanyakan kepada mujahidin yg baru datang tentang kabar saudaranya yang ikut berjihad. Kemudian Abu Qudamah minta izin untuk bisa berbicara dengan ibunya.

Sang ibu keluar. Saat melihat Abu Qudamah, ia berkata kepadanya: "Wahai Abu Qudamah, engkau datang untuk berbela sungkawa atau menyampaikan kabar gembira?"
Abu Qudamah menjawab, "Apa beda antara kabar gembira dan bela sungkawa?"
Wanita tersebut menjawab, "Jika anakku pulang bersama kalian dalam keadaan selamat berarti engkau sedang berbela sungkawa. Jika anakku terbunuh sebagai syahid fi sabilillah berarti engkau datang memberi kabar gembira."
Abu Qudamah berkata kepadanya, "Bergembiralah, sesungguhnya Allah telah menerima hadiahmu, anakmu telah berjumpa dengan Allah sebagai syahid."
Sang ibu sangat gembira dan berkata, "Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah Yang telah menjadikannya sebagai simpanan bagiku pada hari kiamat."

Wallahu Ta'ala A'lam.

Kisah antara Abu Qudamah dengan wanita yang jujur imannya dan sangat sabar ini terdapat dalam Kitab Masyari' al-Asywaq, Syaikh Ahmad bin Ibrahim bin al-Nuhhasal-Dimasyqi al-Dimyathi, gugur sebagai syahid pada tahun: 814 Hijriyah: I/258-290. Kisah ini juga disebutkan Imam Ahmad bin al-Jauzi al-Dimasyqi dalam kitabnya: Suuq al-'Arusy wa Uns al-Nufus.
Read more

Muslim Harus Percaya Bahwa Takdir Allah yang Baik & Buruk Itu Baik Untuk Manusia

(Izzahmuslim.com) – Pembaca situs media online Izzahmuslim.com rahimakumullah, Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menentukan segala perkara untuk makhluk-Nya, khususnya manusia sesuai dengan ilmu-Nya yang terdahulu (azali) dan ditentukan oleh hikmah-Nya.

Sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang terjadi didunia ini melainkan atas kehendak-Nya dan tidak ada sesuatupun yang keluar dari kehendak-Nya. Maka, semua yang terjadi dalam kehidupan seorang hamba adalah berasal dari ilmu, kekuasaan dan kehendak Allah, namun tidak terlepas dari kehendak dan usaha dari seorang hamba-Nya.
Sumber : https://stocksnap.io/photo/P9S6G695H5

Banyak diantara kaum Muslimin mengenal rukun iman tanpa mengetahui makna dan hikmah yang terkandung didalam keenam rukun iman tersebut. Salah satunya adalah iman kepada takdir Allah. Tidak semua orang yang mengenal iman kepada takdir, mengetahui hikmah dibalik beriman kepada takdir dan bagaimana mengimani takdir. Untuk itu, seorang Muslim harus mengetahui tentang hakikat iman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk.

Pembaca situs media online Izzahmuslim.com rahimakumullah, takdir (qadar) adalah perkara yang telah diketahui dan ditentukan oleh Allah Ta’ala dan telah dituliskan oleh al-qalam (pena) dari segala sesuatu yang akan terjadi hingga akhir zaman. (Terjemahan Al Wajiiz fii ‘Aqidatis Salafish Shalih Ahlis Sunnah wal Jama’ah, hal. 95)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga telah menentukan segala perkara untuk semua makhluk-Nya, khususnya makhluq yang paling sempurna, yakni manusia sesuai dengan ilmu Allah Ta’ala yang terdahulu (azali) dan ditentukan oleh hikmah-Nya.

Sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang terjadi didunia ini melainkan atas kehendak-Nya dan tidak ada sesuatupun yang keluar dari kehendak-Nya. Untuk itu, bila Allah mentakdirkan hal baik bagi dirinya, itu adalah sebuah ujian kenikmatan, apakah ia akan bersyukur atau kufur. Sedangkan jika Allah takdirkan suatu hal yang buruk, maka hal itu adalah sebuah ujian agar hamba tersebut bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi dan mengingatkan akan maksiat yang sudah dilakukannya agar ia tinggalkan dengan segera. Allah Ta’ala berfirman,

إنا كل شىء خلقنه بقدر

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS. Al-Qamar 54 : 49)

وخلق كـل شىء فقدره, تقديرا

“Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (QS. Al-Furqan 25 : 2)

وإن من شىء إلا عنده بمقدار

“Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.” (QS. Al-Hijr 15 : 21)

Mengimani takdir baik dan takdir buruk, merupakan salah satu rukun iman dan prinsip ‘aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Tidak akan sempurna keimanan seseorang sehingga dia beriman kepada takdir, yaitu dia mengikrarkan dan meyakini dengan keyakinan yang dalam bahwa segala sesuatu berlaku atas ketentuan (qadha’) dan takdir (qadar) Allah, dan keduanya merupakan perkara yang baik bagi manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا يؤمن عبد حتى يؤمن بالقدر خبره وشره حتى بعلم أن ما أصابه لم يكن ليخطئه وأن ما أخطأه لم يكن ليصيبه

“Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga dia beriman kepada qadar baik dan buruknya dari Allah, dan hingga yakin bahwa apa yang menimpanya tidak akan luput darinya, serta apa yang luput darinya tidak akan menimpanya.” (Shahih, riwayat Tirmidzi dalam Sunan-nya (IV/451) dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dan diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya (no. 6985) dari ‘Abdullah bin ‘Amr. Syaikh Ahmad Syakir berkata: ‘Sanad hadits ini shahih.’ Lihat juga Silsilah al-Ahaadits ash-Shahihah (no. 2439), karya Syaikh Albani rahimahullah)

Malaikat Jibril ‘alaihissalam pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai iman, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

الإيمان أن تؤ من با لله وملا ئكته وكتبه ورسله واليوم الا خر وتؤ من بالقدرخيره وشره

“Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir serta qadha’ dan qadar, yang baik maupun yang buruk.” (Shahih, riwayat Muslim dalam Shahih-nya di kitab al-Iman wal Islam wal Ihsan (VIII/1, IX/5))

Dan sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma juga pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كل شيء بقدر حتى العجز والكيسز

“Segala sesuatu telah ditakdirkan, sampai-sampai kelemahan dan kepintaran.” (Shahih, riwayat Muslim dalam Shahih-nya (IV/2045), Tirmidzi dalam Sunan-nya (IV/452), Ibnu Majah dalam Sunan-nya (I/32), dan al-Hakim dalam al-Mustadrak, I/23)

Pembaca situs media online Izzahmuslim.com rahimakumullah, untuk itu jika sesuatu ditakdir menjadi milik kita dengan berbekal usaha yang cuma sedikit, maka sudah mampu untuk diraih dengan mudah. Namun, jika sesuatu itu bukanlah ditakdirkan menjadi milik kita, perancangan paling besar yang kita lakukan pun tidak mampu menandingi takdir Ilahi, sudah pasti kita tidak akan bisa memilikinya.

Namun yang perlu dicatat dan di ingat adalah, dalam meraih segala sesuatu hendaknya seorang  hamba meraihnya berdasarkan ketentuan syariat yang sudah Allah tetapkan dan jangan sampai melanggar syariat-Nya. Sebab segala yang ada di dunia ini adalah milik Allah. Dan apa yang Allah Karuniakan kepada kita, itulah rezeki kita dari-Nya, maka bersyukurlah.

Jangan bersedih dengan apa yang saat ini bukan menjadi milik kita. Allah tidak mengizinkannya karena Allah lebih tahu bahwa kita berhak memiliki yang lain. Dalam hal ini, Allah sedang menilai kesabaran kita dan jika kita bersabar tentunya ada anugerah dari-Nya buat kita. Namun jika kita melanggar syariat-Nya dan lebih mengedepankan naafsu syahwat yang ada pada diri kita, maka murka dan azab Allah sudah pasti menanti kita.

Terkadang, cinta yang menghinggapi hati manusia juga suatu ujian. Dihadirkannya perasaan cinta itu adalah bentuk ujian apakah kita betul-betul mau mengikuti syariat-Nya, atau justru melakukan maksiat dengan melanggar syariat-Nya. Percayalah bahwa jika sesuatu yang ditakdirkan itu betul-betul untuk kita, sesulit apa pun, dia akan kembali kepada kita, dan begitu juga sebaliknya. Maka yang Allah nilai dan lihat dalam setiap amalan dan usaha kita adalah sejauh mana ketundukan kita terhadap mengikuti syariat-Nya.

Untuk itu, kita selalu diperintahkan oleh Allah agar selalu bertawakal dalam setiap amal usaha yang kita lakukan. Dan usaha serta amalan itu haruslah yang betul-betul sesuai perintah Allah dan Rasulullah contohkan. Sedangkan soal hasil, kita serahkan kepada Allah. Allah berfirman,

قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَىٰنَا ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ ﴿٥١﴾

“Katakanlah (Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman.” (QS. At-Taubah 9 : 51)

Jadi, seorang Muslim harus percaya dan yakin bahwa takdir Allah yang baik dan buruk itu adalah semuanya baik untuk manusia dan akan indah diujung kehidupan ini, terlebih akan berbuah manis diakhirat nanti. Isnya Allah.. Wallahu a’lam..

Oleh: Ustadz Abu Raihan
Read more

Rabu, 07 September 2016

3 Amalan Unggulan Menghadapi Fitnah Akhir Zaman

(Izzahmuslim.com) – Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam (SAW) adalah rasul yang diutus oleh Allah sebagai rasul akhir zaman. Karenanya beliau adalah penutup seluruh para anbiya’ wal mursalin. Dan barang tentu, umat ini adalah umat akhir zaman dikarenakan beliau SAW diutus sebagai rasul yang terakhir.
Sumber : https://stocksnap.io/photo/TPTJIV7I22

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi…”. (QS. Al-Ahzab 33 : 40)

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ هُمَا.

“Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” Beliau memberikan isyarat dengan kedua jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya”. (HR. Bukhari)

 بعثت بين يدي الساعة بالسيف

“Aku diutus diakhir zaman(menjelang hari kiamat)dengan pedang”. (HR. Muslim)

بُعِثْتُ فيِ نَسْمِ السَّاعَةِ.

“Aku diutus pada awal hembusan angin Kiamat (awal tanda-tanda Kiamat)”. (HR. Al-Hakim)

Sedangkan sesuatu yang akhir, biasanya identik dengan sesuatu yang paling buruk atau paling baik. Begitulah gambaran umat akhir zaman ini. Mereka diutus dengan rasul terbaik yaitu Rasulullah SAW, maka diantara mereka ada yang menjadi sebaik-baik umat, dan ada pula yang sebaliknya yakni menjadi umat yang paling buruk sepanjang masa.

Tentunya menjadi sebaik-baik umat dari seluruh umat tidak datang dengan instan dan begitu saja. Akan tetapi hal itu didahului dengan proses keteguhan dan kesabaran iman. Yaa, keteguhan untuk mengamalkan dan memperjuangkan syari’at Allah serta kesabaran terhadap ujian dan kesulitan didalamnya.

Begitu juga halnya menjadi seburuk-buruk umat, tentunya tidak menimpa suatu kaum begitu saja, melainkan melaluai proses keterpurukan dan penyepelean terhadap sesuatu yang cukup panjang. Yaa, keterpurukan karena dengan mudahnya meninggalkan syari’at Islam dan penyepelean karena hilangnya kemauan untuk kembali kepada syari’at Islam.

Sungguh umat akhir zaman ini memiliki hal khusus yang kadang tidak dimiliki pada umat-umat sebelumnya. Hal itulah yang menjadikan umat ini menjadi umat unggulan meskipun di akhir zaman, hal itu pulalah yang mampu meredam dahsyat dan ganasnya fitnah-fitnah di zaman akhir ini.

Lalu amalan unggulan apakah sebenarnya yang menjadikan umat Muhammad menjadi sebaik-baik umat (khairul-ummah)?

Kalau amalan unggulan itu adalah sholat, tentu umat sebelumnya juga mendirikan sholat, bahkan diantara mereka ada yang diperintahkan sholat 50 waktu dalam satu hari satu malam. Jika amalan unggulan itu adalah shiyam (puasa), tentu umat sebelumnya juga melaksanakan shiyam, bahkan Nabi Daud dan umatnya menjalankan puasa sehari dan sehari lagi berbuka, yang kemudian diberi nama puasa Daud.

Jika amalan unggulan itu adalah haji, maka sungguh umat sebelumnya juga diperintahkan untuk berhaji, dan bahkan Ka’bah yang menjadi pusat haji telah didirikan sejak zaman Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam. Bahkan beliau sendirilah yang mendirikannya. Lalu apakah amalan-amalan unggulan tersebut..?

    Dakwah Tauhid

Dakwah tauhid ini adalah tugas utama para rasul, sehingga semua rasul itu mengajak dan memerintahkan umatnya untuk bertauhid dengan memurnikan peribadahan hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT).

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ..

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut…”. (QS. An-Nahl 16 : 36)

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu(Muhammad) melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (QS. Al-Anbiya’ 21 : 25)

Dakwah tauhid ini menjadi amalan unggulan umat akhir zaman dikarenakan ia adalah tugas utama para rasul, dan bahkan tidak ada satu rasul pun yang memulai dakwahnya kecuali dengan dakwah tauhid. Dengan dakwah tauhid inilah Allah mengeluarkan manusia dari gelapnya kesyirikan menuju cahaya Islam, dan dari rusaknya kejahiliyahan menuju indahnya iman.

Maka, hari ini tidak ada solusi yang lebih tepat untuk memperbaiki umat dari ganasnya berbagai fitnah akhir zaman kecuali dengan menggencarkan dakwah tauhid ditengah umat. Hal ini karena tauhid adalah kunci keselamatan, tauhid adalah kunci kebahagiaan, tauhid adalah kunci kemenangan, dan bahkan tauhid adalah kunci keislaman dan keimanan.

Maka sungguh dusta besar orang yang mengaku mengajak kepada kebaikan, akan tetapi tidak memulai ajakannya dengan tauhid, lalu menggadaikan aqidah tauhid dengan alasan untuk siyasah, dan bahkan rela menyembunyikan tauhid demi maslahat nafsunya. Wal’-iyadzubillah..

Ketauhilah wahai umat Islam, sebuah dakwah yang tidak didasari dengan tauhid, hanya akan melahirkan bibit-bibit kemunafikan. Maka kita saksikan hari ini, lebih khusus di negeri kita, banyaknya dakwah dan du’atnya seolah-olah tidak ada gunanya, dan yang ada justru semakin merebaknya bencana, mulai dari bencana kesyirikan, kemurtadan, kemaksiatan, kebid’ahan dan kemungkaran.

Maka demi Allah, selamanya dakwah itu tidak akan menjadi furqon (pembeda antara haq dan bathil) kecuali dimulai dan didasari dengan dakwah tauhid. Sebab dengan dakwah tauhid itulah akan nampak kesyirikan, kemurtadan, kemaksiatan dan juga kemunafikan.

Karena sebuah kesyirikan itu tidak bisa nampak hanya dengan amalan sholat, zakat ataupun puasa, karena pada hari inipun banyak orang musyrik yang melakukan sholat. Akan tetapi kesyirikan dan berbagai macam syahwat maupun syubhat akan nampak dengan tauhid, akan nampak dengan pengabdian yang murni hanya kepada Allah serta berlepas diri dari semua peribadahan dan ketundukan kepada selain Allah.

Kemudian diantara keistimewaan dakwah tauhid ini, akan selalu melahirkan permusuhan. Permusuhan dari para Thaghut dan orang-orang munafiq penolak kebenaran. Maka saksikanlah siapa yang mendakwahkan selain tauhid seperti ajakan sholat, zakat, haji dan lain-lain pasti akan diberi kelonggaran. Sedangkan siapa saja yang mendahwahkan tauhid, maka yang muncul adalah permusuhan, pemenjaraan, dan juga pembunuhan. Tapi ingatlah, inilah sunnah nabi kalian, Nabi Muhammad SAW.

}وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ

وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللهُ وَاللهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ {[سورة الأنفال: 30]

“Ingatlah ketika orang-orang Kafir membuat makar (konspirasi) terhadapmu untuk menangkap, membunuh, atau mengusirmu. Mereka membuat konspirasi dan Allah menggagalkan konspirasi mereka. Allah adalah sebaik-baik pembuat konspirasi”. (QS. Al-Anfal 8 : 30)

Paman ummul Mukminin, Khadijah radhiyallahu ‘anha, yaitu Qaraqah bin Naufal juga pernah menyampaikan kepada Rasulullah:

ما جاء بمثل ما جئت به إلا وقد عودي

“Tidaklah orang berpegang teguh dengan apa yg engkau bawa (tauhid), kecuali pasti akan dimusuhi”. Inilah keutamaan dan juga keunggulan dakwah tauhid bagi umat akhir zaman.

    Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Berbicara masalah akhir zaman, maka kita tidak akan lepas dari apa yang digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dimana di akhir zaman akan kembali merebak kerusakan, kejahiliyahan, dan merebaknya kesyirikan. Rasulullah bersabda,

” لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي بِالْمُشْرِكيِنَ ، وَحَتَّى يَعْبُدُوا الْأَوْثَانَ..

“Tidak akan terjadi hari kiamat,sampai golongan ummatku kembali berbaur dengan kaum musyrikin,dan sampai mereka kembali beribadah kepada berhala”. (Hadits Shahih Riwayat Muslim dari Qutaibah)

Selain itu akan terjadi pula merajarelanya kemungkaran dan kemaksiatan,

ليكونن من أمتي أقوام ، يستحلون الحر والحرير ، والخمر والمعازف.

“Sungguh akan terjadi pada ummutku,suatu kaum yang menyebarluaskam(menghalalkan) zina,sutra,khamr dan musik”. (HR. Bukhari)

Selain itu akan terjadi pula bertebarannya para da’i penyeru neraka jahannam,

فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرِّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوْهُ فِيْهَا فَقُلْتُ يَا رَسُوْلُ اللهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ نَعَمْ قَوْمٌ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَمُوْنَ بِأَلْسِنَتِنَا

“Aku bertanya : “Apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan lagi?” Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjawab : ”Ya, (akan muncul) para dai-dai yang menyeru ke neraka jahannam. Barangsiapa yang menerima seruan mereka, maka merekapun akan menjerumuskan ke dalam neraka”. Aku bertanya : “Ya Rasulullah, sebutkan ciri-ciri mereka kepada kami?”. Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjawab : “Mereka dari kulit-kulit atau golongan kita, dan berbicara dengan bahasa kita”. (HR. Ahmad dari Hudzaifah Ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu)

Beginilah kurang lebih sekelumit gambaran kehidupan akhir zaman dari Rasulullah. Dan kalau kita perhatikan zaman dan lingkungan kita, seakan-akan inilah zaman yang telah beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam gambarkan. Di mana, praktek kesyirikan sudah menjadi kebudayaan, mulai dari syirik undang-undang, syirik kuburan, hingga syirik percintaan, begitu pula kebid’ahan. Dan kemungkaran seolah-olah adalah hal yang harus dilestarikan. Para da’i setan berjenis manusia pun bermunculan yang dianggap sebagai pembawa keselamatan.

Subhanallah,, ketauhilah yaa ikhwah, ini adalah ujian bagi kita sebagai umat yang diamanahkan untuk bertemu dengan ganasnya fitnah akhir zaman. Maka untuk mencegah berbagai bentuk kemungkaran itulah, Allah menurunkan syari’at amar ma’ruf dan nahi munkar ditengah-tengah orang beriman.

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS. Al-Imran 3 : 104)

Bahkan Allah menyebutkan bahwa suatu umat akan menjadi umat terbaik, ketika umat tersebut mau menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar. Allah berfirman,

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آَمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (QS. Ali Imran 3 : 110)

Maa shaa Allah, keimanan serta kebaikan adalah dengan mencegah dari kemunkaran. Sedangkan kefasikan serta kerusakan adalah dengan diam dan acuh tak acuh terhadap kemunkaran. Rasulullah bersabda,

من رأى منكم منكرا فليغيره بيده ، فإن لم يستطع فبلسانه ، فإن لم يستطع فبقلبه ، وذلك أضعف الإيمان ) رواه مسلم .

“Barang siapa diantara kalian yang melihat suatu kemungkaran,maka hendaklah ia merubah dengan tangannya,jika ia tidak mampu,maka dengan lisannya,jika ia juga tidak mampu maka dengan hatinya,dan ini adalah selemah lemahnya iman”. (HR. Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)

Yaa, bukti lemahnya iman adalah minimal mengingkari kemungkaran dengan hatinya, dengan tidak mendekat atau berada ditempat mungkar tersebut, yang seolah-olah tidak ada iman setelahnya. Dengan amar ma’ruf dan nahi munkar ini pula, Allah menunda turunnya adzab dan murka.

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْ عِنْدِهِ ثُمَّ لَتَدْعُنَّهُ فَلاَ يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ

“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu), maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya (agar supaya dihindarkan dari siksa tersebut), akan tetapi Allah Azza wa Jalla tidak mengabulkan do’a kalian”. (HR. Ahmad dan Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani dalam Shahîhul Jâmi’)

Akan tetapi di zaman yang berjubel kemungkaran didalamnya ini, masih saja ada orang yang mengaku beriman justru acuh tak acuh untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Ada juga yang mengaku pengusung syari’at amar ma’ruf nahi munkar, tapi justru malah menjadi pelopor suksesnya berbagai kemungkaran dan kemaksiatan. Ma’adzanallah..

Apakah kita akan tetap acuh tak acuh terhadap kemungkaran, sedangkan Allah mengancam dengan adzab dan laknat..?? Allah berfirman,

لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

“Orang-orang Kafir dari Bani Israil telah dilaknat dengan lisan Dâwud dan Isa putera Maryam. Hal itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampauhi batas. Mereka satu sama lain senantiasa tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu”. (QS. Al Maa-idah5 : 78-79)

Dalam ayat pertama Allah Azza wa Jalla menyebutkan jauhnya orang-orang Kafir Bani Israil dari rahmat Allah Azza wa Jalla. Hal itu sebagai bentuk hukuman bagi mereka dikarenakan kedurhakaan dan pelanggaran mereka atas batasan-batasan Allah Azza wa Jalla dan hak-hak orang lain. Karena sesungguhnya setiap amal perbuatan pastilah akan ada ganjarannya.

Kemudian dalam ayat selanjutnya Allah Azza wa Jalla mengabarkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman perihal kemaksiatan yang menyebabkan mereka (orang-orang Kafir itu) tertimpa dengan hukuman tersebut. Yaitu mereka melakukan kemungkaran dan tiadalah seorang pun dari mereka yang mencegah saudaranya dari kemaksiatan yang dilakukan. Maka, para pelaku kemungkaran dan orang yang membiarkannya mendapatkan hukuman yang sama.

Maka demi Allah wahai kaum mukminin, tegakkanlah amar ma’ruf nahi munkar karena ia adalah jalan keselamatan didunia dan akhirat. Dan janganlah sekali-kali ditinggalkannya karena meninggalkannya adalah pintu berbagai keburukan.

    Jihad Fie Sabilillah

Jihad di jalan Allah adalah salah satu ibadah yang sangat dicintai oleh Allah Azza wa Jalla dan pahalanya tidak bisa ditandingi dengan amal ibadah apapun. Karenanya, tidak ada ibadah yang lebih berat dirasakan oleh jiwa ini melebihi ibadah jihad (berperang di jalan Allah). Karena jihad atau qital (perang) adalah puncaknya ibadah di dalam Islam. Rasulullah bersabda,

أَلاَ أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ اْلأَمْرِ كُلِّهِ وَعَمُوْدِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ: رَأْسُ اْلأَمْرِ اْلإِسْلاَمُ، وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ اْلجِهَادُ..

“Maukah aku beritahukan kepadamu tentang pokok urusan, tiangnya, dan puncaknya?’ Aku menjawab, ‘Tentu, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, ‘Pokok segala urusan ialah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya ialah jihad..”. (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)

Karena itu, sungguh aneh orang-orang yang memaknai jihad menurut hawa nafsunya, sehingga menimbulkan prasangka bahwa dirinya telah berjihad, serta meninggalkan makna jihad yang sebenarnya.

Ketauhilah bahwa makna “Jihad Fie Sabilillah” didalam Al-Qur’an maupun sunnah Rasullulah adalah bermakna perang.

Dari Amru bin ‘Anbasah radhiyallaahu ‘anhu berkata, ada seorang laki-laki bertanya, “Hijrah apa yang paling utama?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjawab, “Jihad.” Dia bertanya lagi, “Apa itu jihad?” beliau menjawab, “Engkau memerangi orang Kafir apabila engkau bertemu dengannya.” Dia bertanya lagi, “Jihad apa yang paling utama?” Beliau menjwab, “Siapa yang mengorbankan seluruh hartanya dan dialirkan darahnya”. (Disebutkan secara ringkas dari hadits shahih yang panjang yang marfu’ kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Imam al-Shan’ani berkata, Jihad adalah bentuk masdar dari jaahadta jihaadan, yang artinya telah sampai pada puncak bersusah-susah. Ini adalah makna lughawi. Sedangkan menurut syar’i, jihad berarti “Mengerahkan seluruh kemampuan/kesungguhan dalam memerangi orang Kafir atau pemberontak”. (Subulus Salam : IV/41)

Ibnu Rusyd berkata, “Setiap orang yang mencapekkan dirinya dalam beribadah kepada Allah, sungguh telah berjihad di jalan-Nya. Hanya saja, bahwa jihad fie sabilillah apabila disebutkan secara global tidak berlaku kecuali pada memerangi orang-orang Kafir dengan pedang sehingga mereka masuk Islam atau menyerahkan jizyah”. (Lihat ‘Umdah al Fiqh hal. 166 dan Muntaha al-Iradaat: I/302)

Ibnu Najam al-Hanafi berkata, “Jihad adalah menyeru kepada agama al-Haq (Islam) dan berperang terhadap orang yang tidak mau menerima (menyambut seruan) dengan jiwa atau harta”. (Al-Bahru al-Raa’iq: V/76 juga dalam Fathul Qadiir milik Ibnu Hammam: V/187)

Imam al-Syairazi  berkata, “Jihad adalah qital (perang)”. (Al-Muhadzab: II/227)

Ibnu ‘Arafah al-Maliki berkata, “Jihad adalah perangnya orang Islam terhadap orang Kafir yang tidak memiliki ikatan perjanjian, untuk meninggikan kalimat Allah atau bertemu dengannya (di medan perang) atau dia memasuki negerinya (orang Muslim)”. (Haasyiyah Al-Banani ‘ala Syarah khalil II/106).

Maka tidak diragukan lagi bahwa memerangi musuh-musuh Allah dari kalangan Kafirin, musyrikin, murtadin dan munafiqin adalah ibadah yang paling mulia serta puncaknya amalan di dalam Islam. Karena memang tidak ada ibadah yang lebih berat dalam Islam melebihi qital (perang). Dan tidak ada ibadah yang paling besar rasa takutnya melebihi qital. Dan tidak ada pula ibadah yang paling dibenci oleh nafsu dari pada perang. Oleh sebab itu, jihad disebut sebagai puncak kesungguhan dan kepayahan didalam Islam.

Akan tetapi ketauhilah, bentuk kasih sayang Allah kepada hambanya orang-orang beriman bahwa ibadah jihad ini wajib ditegakkan oleh setiap individu orang beriman yang memilki kemampuan.

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (216) }

“Diwajibkan atas kalian berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kalian benci. Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian; dan boleh jadi (pula) kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui”. (QS. Al-Baqarah 2 : 216)

Allah mewajibkan jihad kepada kaum Muslimin demi mempertahankan agama Islam dari kejahatan musuh-musuhnya. Az-Zuhri mengatakan bahwa jihad itu wajib atas setiap orang, baik ia ahli dalam berperang ataupun tidak. Bagi orang yang tidak biasa berperang, apabila diminta bantuannya untuk keperluan jihad, maka ia harus membantu. Dan apabila dimintai pertolongannya, maka ia harus menolong. Apabila diminta untuk berangkat berjihad, maka ia harus berangkat;.

Dan tidaklah seseorang enggan berjihad atau tidak memiliki kerinduan untuk berjihad melainkan pasti didalam dirinya ada kejahiliyahan. Rasulullah bersabda,

“مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ، وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِغَزْوٍ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً”

“Barang siapa yang meninggal dunia, sedangkan dia belum pernah berperang (berjihad) dan tiada pula keinginan dalam hatinya untuk berperang, maka ia mati dalam keadaan mati jahiliyah”. (HR. Muslim)

Maka jelaslah, dilecehkannya syari’at Allah dan dihinakannya sunnah-sunnah Rasulullah dan dibantainya kaum Muslimin oleh musuh-musuh Allah tidak akan mampu dihentikan kecuali dengan Jihad Fie sabilillah. Dan munculnya berbagai bencana tadi dikarenakan meninggalkan jihad. Sungguh tidak ada kehinanaan lebih besar yang akan menimpa orang-orang beriman melebihi kehinanaan meninggalkan jihad. Rasulullah bersabda,

إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُـمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَيَنْزِعُهُ شَيْئٌ حَتَّى تَرْجِعُواْ إِلَى دِيْنِكُمْ.

“Apabila kalian melakukan jual beli dengan cara ‘inah, berpegang pada ekor sapi, kalian ridha dengan hasil tanaman dan kalian meninggalkan jihad, maka Allah akan membuat kalian dikuasai oleh kehinaan yang tidak ada sesuatu pun yang mampu mencabut kehinaan tersebut (dari kalian) sampai kalian kembali kepada agama kalian”. (HR. Abu Dawud dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma)

Kettahuilah wahai umat Islam, kehinanaan itu tidak akan Allah cabut sampai kaum Muslimin kembali lagi mengangkat panji jihad.

Sayyid Quthb rahimahullah berkata: “Suatu umat yang meninggalkan jihad, ibarat air menggenang yang tidak mengalir, dimana berbagai macam kuman dan penyakit bersarang didalamnya”.

Sungguh inilah gambaran suatu kaum yang duduk duduk dari jihad yang pasti berbagai virus kemungkaran bersarang ditengah-tengah mereka. Demikian tadi amalan-amalan unggulan yang hendaknya kita tegakkan sebagai penepis dahsyatnya fitnah akhir zaman. Wallahu A’lam..

Oleh: Ustadz Qutaibah
Read more